DESTILASI UAP
Di Susun oleh:
Ari Irvansyah
Giar Pramanda Putra
Iqbal Juhdi
Safriani
Ade Fahmi
Syakir Daulay
Fitra Purnama
Erin Karlina
BIDANG STUDY SATUAN OPERASI
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2014
1.Latar Belakang
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya
perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk modern
distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi
semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The
Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang
lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat
terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan
masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan
dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Destilasi muncul akibat adanya kebutuhan
akan pemisahan zat yang terkandung pada suatu zat. Distilasi merupakan metode yang
sangat baik untuk memurnikan zat cair. Jika dua komponen berbeda (A dan B)
terdapat dalam fasa cair, uap di atas permukaan cair akan mengandung beberapa
molekul setiap komponen. Jumlah relatif komponen keduanyadalam fasa uap akan
berhubungan erat dengan tekanan uap tiap zat cair murni. Penurunan tekanan luar
menyebabkan larutan akan mendidih pada suhu yang lebih rendah, begitu juga
sebaliknya. Ilustrsi teori dasar distilasi berdasarkan hukum Dalton dan hukum
Raoulttentang tekanan parsial adalah sebagai berikut.
2.Pembahasan
Destilasi adalah proses pemisahan dua
zat atau lebih zat trerlarut dari pelarutnya yang menggunakan prinsip perbedaan
titik didih. Sehingga destilasi sangat
cocok untuk memisahkan zat yang memiliki titik didih yang berbeda. Dalam proses
destilasi zat yang memiliki titih didih lebih rendah akan menguap dahulu dari
zat yang memiliki titik didih lebih tinggi. Hasil dari destilasi disebut dengan
destilat, sedangkan limbah sisa dari proses destilasi adalah residu. Banyak
factor yang mempengaruhi titik didih diantaranya kemurnian zat,viskositas,
tekanan uap dan panjang rantai karbon.
Didalam desstilasi uap banyak digunakan untuk
memisahkan campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C
atau lebih. Distilasi uap bisa menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air
mendidih. Didalam destilasi uap memiliki prinsip bahwa mendestilasi senyawa di
bawah titik didih dari masing masing senyawa campuran yang dimilikinya. Selain
itu juga destilasi dapat digunakan untuk senyawa campuran yang tidak bercampur
dengan air di dalam semua temperature,tapi dapat didestilasikan dengan air.
1.Fungsi dan Prinsip Kerja Destilasi Uap
Gambar 1. Minyak hasil destilasi uap
Destilasi
uap merupakan istilah yang secara umum mendestilasi campuran air dengan senyawa
yangtidak larut dalam air, contohnya minyak nilam atau pun minyak wangi.
Caranya adalah dengan mengalirkan uap kedalam campuran sehingga bagian yang
dapat menguap dapat menguap pada temperature yang lebih rendah. Untuk
mendestilasi uap, labu atau pun alat yang berisi zatatau senyawa ayng akan
dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap yang dialirkan kedalam labu
yang berisi senyawa yang akan di murniakan, dimaksudkan untuk menjadikan titik
didihnya turun atas senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih
rendah dari titih didih senyawa – senyawa yang penyusun komponennya.
Gambar 2. Alat destilasi uap sederhana
Gambar 3. Alat destilasi uap modern
Ada beberapa proses destilasi uap
antara lain:
Ø Likens-Nickerson
Ø Maserasi
Ø Maserasi
2.Aplikasi yang
menggunakan destilasi uap
Pengaplikasian
destilasi uap telah bnyak di gunakan untuk menghasilkan sebuah produk.
Contohnya pada pembuatan produk minyan wangi, minyak sitrus dari jeruk dan
masih banyak lagi yang dapat di hasilkan dari penggunaan aplikasi destilasi
uap. Selain dari produk minyak wangi, sekarang sudah banyak industry yang
memakai pengaplikasian destilasi uap dalam menghasilkan sebuah produk. Baik itu
industry makanan minuman maupun industry yang berbasis minyak bumi.
Berikut akan kami jelaskan salah
satu proses pendestilasian minyak intsari dari daun jeruk. Jika daun jeruk purut itu disuling, dihasilkan minyak atsiri yang
dari tidak berwarna (bening) sampai kehijauan (tergantung cara ekstraksi),
minyak atsiri berbau harum mirip bau daun (jeruk purut). Minyak atsiri hasil destilasi (penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis
komponen kimia. Yang utama dan terpenting adalah sitronelal dengan jumlah 81,
49%, sitronelol 8,22%, linalol 3,69% dan geraniol 0,31%. Komponen lainnya ada
dalam jumlah yang sedikit. Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi
persiapan bahan, mencampur, mengaduk dan memanaskan bahan dan pelarut serta
memisahkan pelarut dari minyak atsiri. Metode
ekstraksi yang digunakan antara lain destilasi uap, destilasi dengan cara
Likens-Nickerson, maserasi dan perkolasi.
Pada proses pendestilasian uap yang
banyak di pakai sebagai pelarut adalah etanol,
heksana, etilen diklorida, aseton, isopropanol dan metanol. Penyulingan atau
destilasi uap dilakukan dengan cara menimbang daun jeruk purut sesuai dengan
kapasitas tangki penyulingan, kemudian dirajang (dipotong kecil-kecil). Proses
penyulingan minyak atsiri dilakukan selama 6 jam. Minyak atsiri yang diperoleh
dipisahkan dari air dengan menggunakan labu pemisah minyak. Destilasi
menggunakan alat yang sama dengan destilasi uap, hanya rajangan daun jeruk
purut langsung dicampur dengan air dan dididihkan. Dalam destilasi uap,
rajangan dipisahkan dari air mendidih oleh suatu kawat kasa, hingga hanya
terkena uapnya. Proses penyulingan dan pemisahan minyak atsirinya juga sama.
Cara kedua yang dapat di gunakan adalah caralikens Nickerson, namun cara ini
hanya untuk sekala laboratotium. dimana dau jeruk di cincang lalu di campur dengan air. lalu diletakkan
dalam labu erlenmeyer 1 liter. Pelarut ditempatkan dalam labu didih 50 ml (labu
ini berhubungan dengan labu erlenmeyer melalui pipa gas dan kondensor). Kedua
labu dipanaskan sampai mendidih hingga minyak atsiri tersuling secara simultan
selama 3 jam. Pemisahan minyak atsiri dari dalam pelarutnya memerlukan sesuatu yang bertekanan
rendah. Dan masih bnanyak lagi cara cara dalam proses destilasi uap.
3.Penutup
Jadi,
dapat kita simpulkan bahwa destilasi itu sangat penting sekali dalam kehidupan
manusia. Hal ini di karenakan bahwasannya banyak sekali kebutuhan manusia yang
hanya bias di dapatkan dengan proses destilasi, misalnya pada produk minyak
kayu putih yang di hasilkan dari proses penyulingan. Manfaat lain dari proses
destilasi adalah di dapatkannya suatu zat yang murni tanpa adanya campuran di
dalammnya. Contohnya pada air aquades yang sangat diperlukan dalam bidang
kesehatan dan kimia. Karena akuades adalah sebuah cairan yang murni dan tidak
ada campuran mineral pun di dalam air tersebut sehingga di gunakan untuk
mencuci alat alat kedokteran dan juga alat alat laboratorium kimia.
Gambar 4. Produk hasil destilasi uap
Keuntungan dari
penggunaan destilasi adalah didapatkannya suatu zat yang sangat murni dan dapat
memisahkan antara dua zat yang memiliki titih didih tinggi sekalipu. Selain
memiliki kelebihan destilasi juga memiliki kekurangan dianntaranya adalah biaya
yang diperlukan untuk proses destilasi lumayan lebih mahal, dan hanya bias
memisahkan sesuatu yang memiliki perbedaan titik didih yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
:
http:/kamus.blogspot.com/2012/04/destilasi-uap-jenis-jenis-distilasi.di unggah
pada 20 maret 2014.
http://asyharstf08.wordpress.com/2009/12/16/distilasi di akses pada 20 maret 2014.
http:artikelkimia.com di unggah pada tanggal 20 maret 2014.
0 comments: