makalah energy dan elektrifikasi biogas

Makalah pratikum Energi dan Elektrifikasi

BIOGAS
Oleh :
Ari Irvansyah
1205106010026






LABORATORIUM PASCA PANEN
PROGRAM STUDY TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”BIOGAS”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Asisten yang telah memberikan pembelajaran, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Banda Aceh, 2014

Penulis








I . PENDAHULUAN
1 .  Latar Belakang
Pada era globalisasi saat sekarang ini isu – isu tentang energy sangat berkembang pesat dan sangat kursial untuk di bahas. Hal ini di karenakan kebutuhan akan energy dunia saat ini meningkat namun tidak dibarengi dengan peningkatan produksi dari energy itu sendiri dalam kata lain semakin sedikit. Dewasa ini masih banyak sekali energy yang di pakai adalah energy yang berasal dari fosil tumbuhan maupun hewan yang telah mati ribuan tahun yang lalu.
Dengan peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan energy baik energy listrik maupun energy bahan bakar maka lama kelamaan energy fosil yang terkan dung dalam perut bumi semakin menipis dan akan habis pada saatnya nanti. Dengan adanya masalah ini maka para peneliti dan ilmuan mengembangkan sebuah alternative penghasil energy yang dapat di perbaharui, yaitu seperti Biogas dan masih banyak lagi.  Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan baterai. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobic digestin gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50%) berupa metana. Material organik yang terkumpul pada digester (reactor) akan diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri
Sejarah penumuan proses anaerobic digeston untuk menghasilkan biogas terbesar di benua Eropa. Penemuan ilmuwan Volta terhadap gas yang dikeluarkan di rawa rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa decade kemudian, Avogadro mengidentifikasi tentang gas metana. Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobic digestion. Tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran hewan. Era penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini.



II . PEMBAHASAN
1 . Pengertian biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi anaerobic digesi suatu kotoran hewan dengan beberapa metode menggunakan bakteri. Menurut Maramba (1978), produksi  biogas sebanyak 1275 – 4318 dapat digunakan untuk memasak, penerangan, menyetrika dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang perhari. Bahan biogas dapat diperoleh dari limbah pertanian yang basah, kotoran hewan (manure),kotoran manusia dan campurannya. Kotoran hewan seperti kerbau, sapi, babi, dan ayam telah diteliti untuk diproses dalam alat penghasil biogas dan hasil yang diperoleh memuaskan.
2 . Komposisi Biogas
Di dalam kandungan biogas banyak terdapat beberapa senyawa – senyawa atau zat – zat penyusunnya. Di antaranya adalah Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CHu) dan karbondioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil, diantaranya hydrogen sulfide (H2S), amonia (NH3) dan hydrogen (H), serta Nitrogen yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam biogas tergantung pada konsentrasi metana (CHu).semakin tinggi kandungan metana maka semakin tinggi kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil nilai metana maka semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter, yaitu menghilangkan hydrogen sulfur, kandungan air dan karbondioksida (CO2).

3 . Pembuatan Biogas
            Dalam pembuatan biogas ada beberapa tahapan – tahapan yang harus dilakun yaitu, hidrolisis, ecidogenesis, ecitogenesis dan metagenesis. Berikut panjelasannya :
a . Hidrolisis
            Tahap hidrolisis adalah penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohiodrat, menjadi senyawa yang sederhana seperti asam lemak, glukosa dan lainnya.
b . Acidogenesis
            Tahap acidogenesis adalah tahap dimana mengkonversi molekul sederhana yang mudah terlarut seperti asam amino acid, gula dan fatty acid menjadi volatile fatty acids seperti butyric dan propionic acids dan carbondioksida.
C . Acotogenesis
            Tahap acitogenesis yaitu proses mengkorvesi volatile vatty acids menjadi acetic acids carbon dioksida dan hydrogen.
d . Methanogenesis
            Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses anaerobik digesi untuk menghasilkan sebuah biogas yang menghasilkan gas methane yang banyak.

4 . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Biogas

            Dalam pembuatan biogas ada beberapa factor yang harus di perhatikan dalam proses pembuatannya, di antaranya adalah temperature, ph, nutrisi, keracunan dan hambatan, dan factor kepadatan. Berikut penjelasannya:

1.      Temperatur

Gabungan bakteri anaerob bekerja dibawah tiga kelompok temperatur utama. Temperatur kriofilik yakni kurang dari 20 C, mesofilik berlangsung pada temperatur 20-45 C (optimum pada 30-45) dan termofilik terjadi pada temperatur 40-80 C (optimum pada 55-75 C).

2.      Derajat keasaman ( pH )

Pada dekomposisi anaerob faktor pH sangat berperan, karena pada rentang pH yang tidak sesuai, mikroba tidak dapat tumbuh dengan maksimum dan bahkan dapat menyebabkan kematian yang pada akhirnya dapat menghambat perolehan gas metana. Bakteri-bakteri anaerob membutuhkan pH optimal antara 6,2 – 7,6, tetapi yang baik adalah 6,6 – 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH ± 6 selanjutnya naik sampai 7,5. Tangki pencerna dapat dikatakan stabil apabila larutannya mempunyai pH 7,5 – 8,5. Batas bawah pH adalah 6,2, dibawah pH tersebut larutan sudah toxic, maksudnya bakteri pembentuk biogas tidak aktif. Pengontrolan pH secara alamiah dilakukan oleh ion NH4+ dan HCO3-. Ion-ion ini akan menentukan besarnya pH (Yunus, 1991).

3.      Nutrisi

Mikroorganisme membutuhkan beberapa vitamin esensial dan asam amino. Zat tersebut dapat disuplai ke media kultur dengan memberikan nutrisi tertentu untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Selain itu juga dibutuhkan mikronutrien untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme, misalnya besi, magnesium, kalsium, natrium, barium, selenium, kobalt dan lain-lain (Malina,1992). Bakteri anaerobik membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi yang mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, sodium, mangan, kalsium dan kobalt (Space and McCarthy didalam Gunerson and Stuckey, 1986). Level nutrisi harus sekurangnya lebih dari konsentrasi optimum yang dibutuhkan oleh bakteri metanogenik, karena apabila terjadi kekurangan nutrisi akan menjadi penghambat bagi pertumbuhan bakteri. Penambahan nutrisi dengan bahan yang sederhana seperti glukosa, buangan industri, dan sisa sisa tanaman terkadang diberikan dengan tujuan menambah pertumbuhan di dalam digester (Gunerson and Stuckey, 1986).

4.      Keracunan dan Hambatan

Keracunan (toxicity) dan hambatan (inhibition) proses anaerob dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya produk antara asam lemak mudah menguap (volatile) yang dapat mempengaruhi pH. Zat-zat penghambat lain terhadap aktivitas mikroorganisme pada proses anaerob diantaranya kandungan logam berat sianida.

5.      Faktor Konsentrasi Padatan

Konsentrasi ideal padatan untuk memproduksi biogas adalah 7-9% kandungan kering. Kondisi ini dapat membuat proses digester anaerob berjalan dengan baik.

5 . Manfaat Biogas
   Sekarang ini banyak sekali permasalahan yang menyangkut tentang kebutuhan energy, dimana energy di dunia semakin menipis, oleh sebab itu di buatlah energy alternative yaitu biogas untuk memenuhi sumber energy terbarukan. Energi biogas digunakan sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman / budidaya pertanian.
Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup banyaknya populasi sapi, kerbau dan kuda, yaitu 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor kerbau dan 500 ribu ekor kuda pada tahun 2005. Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan + 2 m3 biogas per hari. Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk.
6 . Keuntungan Biogas
Selain bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar, ada sejumlah kelebihan yang dapat diperoleh dari biogas terhadap lingkungan, antara lain:
·         Masyarakat tak perlu menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar.
·         Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat karena tidak mengeluarkan asap.
·         Kandang hewan menjadi semakin bersih karena limbah kotoran kandang langsung dapat      diolah.
·         Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari lingkungan.
·         Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca melalui pengurangan pemakaian bahan bakar kayu dan bahan bakar minyak.
·         Realatif lebih aman dari ancaman bahaya kebakaran.
7 . Kerugian Biogas
            Adapun kekurangannya adalah   :
·         Memerlukan dana tinggi untuk aplikasi dalam bentuk instalasi biogas.
·         Tenaga kerja tidak memiliki kemampuan memadai terutama dalam proses produksi.
·         Belum dikenal masyarakat.
·         Tidak dapat dikemas dalam bentuk cair dalam tabung.


PENUTUP
Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat di ambil dari makalah ini adalah bahwasanya biogas adalah sumber energy terbarukan, dan sangat ramah lingkungan serta mudah dalam penggunaannya. Adapun tahapan tahapan pembuatan biogas adalah hidrolisis, acidogenesis, acitogenesis, dan metanogenesis. Adapun yang perlu di perhatikan dalam pembuatannya adalah memperhatikan suhu, temperature, ph, nutrisi, keracunan dan hambatan, dan factor kepadatan.
















DAFTAR PUSTAKA
http://www.litbang.esdm.go.id/  DI akses tanggal 28 mei 2014 pada pukul 08 : 00 wib
http://meediana.blogspot.com/ di akses pada tanggal 28 mei 2014 pada pukul 08 :00 wib
Darwin, 2014. Bahan kuliah Energi dan Elektrifikasi 1, 2, 3, 4. UNSYIAH. FP Pertanian.



Next
Previous
Click here for Comments

0 comments: